kalian
tahu terkadang mungkin setiap orang memerlukan seseorang lain yang cocok dengan
pribadi kita, bukan pacar, bukan suami atau istri, bukan orang tua, tapi bukan
juga teman. saya lebih suka menyebutnya sebagai pasangan.
saya
tidak menyangka hal ini akan terjadi dalam hidup saya. saya dan seorang teman
lelaki. kami saling menyayangi, awalnya bukan karena ketertarikan. mungkin
takdir yang telah mempertemukan. kecocokan yang kami alami karena passion atau
kesenangan kami mirip hampir 80% sama. mungkin kalau saja kami ini dua pribadi
yang cocok menjadi pasangan, kami sudah pacaran sejak lama. tapi kami hanya
sahabat, tidak pernah ada terlintas sedikitpun dibenak kami berdua untuk
mencintai seperti pasangan kekasih pada umumnya atau paling tidak seperti lawan
jenis yang sangat akrab. kamu tahu apa maksud saya kan?
dia
adalah seorang lelaki yang saya suka menyebutnya sebagai lelaki dengan jiwa
patry yang sangat kental. saya tidak pernah menyangka bahwa dia, seseorang yang
tidak pernah saya harapkan menjadi teman curhat yang baik seperti dalam
khayalan saya, tapi dia hadir dengan apa adanya dan kami cocok. boleh dibilang
saya cinta dengan dia. cinta sebagai seorang sahabat. baru kali ini saya merasa
mempunyai sahabat yang benar-benar sahabat.
awal
petemuan kami adalah di jakarta waktu itu kami sedang menjalani job training
dari kampus kami. kami job training di hotel yang berbeda namun kami bertemu
dan baru kenal di kosan yang sama. saya sangat semangat tentang dunia kuliner,
begitu juga dia. dan yang membuat saya senang adalah saya banyak belajar
tentang pastry dari dia. ketika job training dia sangat hebat. saya mengagumi
dia ! jiwa pastry dan kreatifitasnya dengan pastry itu brilliant menurut saya,
untuk selevel dia waktu itu. secara tidak langsung kami saling menyemangati,
mendukung, mengkritik, memberi saran, ide dan bertukar ide, hingga sekarang.
ditambah lagi setelah selesai job training dan kami kembali ke kampus, kami
dijodohkan kembali dengan satu kosan. dikosan yang sangat mendukung kesenangan
kami yaitu memasak menjadikan persahabatan kami makin seru. kami yang sama-sama
senang berbelanja di pasar, supermarket, toko bahan kue dan toko buku menjadi
makin akrab. kami sering memasak makanan yang kami senangi atau bahkan menyoba
resep baru dan selesai makanan siap saji, kami selalu menyempatkan untuk
memfotonya. kami mencoba untuk mendapat lighting dan sudut pandang terbaik
dalam mengambil foto, kemudian kami posting ke instagram, facebook atau blog
kami masing-masing. sangat senang!
yang
saya salut dengan dia adalah dia tidak pernah marah atau sedih, pokoknya senang
setiap saat ! hahhaa. dia sangat pengertian terhadap saya yang sangat moody.
kami
punya mimpi yang besar dan banyak. salah satu mimpi kami adalah bekerja di
bali. cerita yang panjang untuk mendapatkan pekerjaan di bali.
pada
awalnya hanya saya yang berjodoh bekerja di bali. setelah beberapa bulan dan
semangat yang naik-turun untuk mendapatkan pekerjaan di bali, akhirnya dia pun
mendapatkan pekerjaan juga dibali, namun dalam waktu yang bersamaan dia
mendapat kesempatan yang dia juga inginkan untuk bekerja di dubai. dan dia pun
mendapatkan dua-duanya. dia hanya bekerja kurang lebih satu bulan di bali dan
bersiap untuk terbang ke dubai.
saya
merasa seperti akan ditinggalkan seorang kekasih ketika kami hanya mempunyai
waktu 3 mingguan lagi untuk bertemu, sedangkan kami masih harus bekerja dengan
jam kerja yang tidak memungkinkan kami bertemu, apalagi kami tidak satu kosan.
sedih rasanya, tapi ini adalah jalan yang memang sudah ditakdirkan untuk kami.
ketika di bali ini kami sempat mendapat libur yang bersamaan, kami habiskan
waktu berdua, kalau diibaratkan kami ini kekasih, kami bertemu hanya untuk
mengobrol saja sudah senang luar biasa bagi saya pribadi. ditambah kami berjalan-jalan
ketempat yang memang masih berkutat dengan dunia kitchen dan pastry, itu adalah
surga dunia kami !
sedih
rasanya ketika kami hanya mempunyai sedikit waktu lagi untuk bertemu secara
langsung. dia akan memulai "pemberhentian" baru di dubai dan saya
masih harus melanjutkan hidup di "pemberhentian" saya di bali. saya
hanya berharap dan berdoa supaya kami sukses dengan apa yang akan kami jalani
di masa yang akan datang. kalau boleh saya gombal, saya akan menyatakan bahwa
saya cinta dia apa adanya dan jangan pernah lupakan saya. jadilah kamu yang
seperti dalam mimpimu dan semoga saya juga akan mencapai dilevel yang sama
dalam mimpi saya yang masih semu ini.
saya
merasa bahwa perasaan seperti ini saya rasakan pada seorang sahabat yang baru
saya sadari bahwa dia seorang sahabat saja sudah mengharukan, bagaimana yah
dengan pasangan kekasih yang mengalami hal yang mirip seperti ini?
No comments:
Post a Comment