menurut saya import suatu produk dari luar Indonesia itu tak ada ruginya, asalkan produk yang kita import itu adalah komoditas yang memang tidak ada di Indonesia.
namun komoditas yang ada dan bisa berkembang di Indonesia harus diperbaiki dan menjadi komoditas yang terbaik, setidaknya untuk masyarakat Indonesia sendiri, jadi tak perlu import.
kemudian mungkin tak perlulah kita eksport barang-barang yang ada di Indonesia, tapi bawalah orang-orang yang perlu barang dari Indonesia untuk datang dan menikmatinya di Indonesia.
sambil berkembang, sambil diperbaiki.
apa yang ada di pikiran orang pemerintahan, orang- orang yang bekerja untuk negara kita ini?
berterimakasih kepada mereka yang dengan ikhlas melayani dengan lambatnya.
menurut saya negara itu hanyalah otoritas suatu kelompok. dimana semua hal dibawah satu kepemimpinan yang bisa saja beliau itu dibawah pimpinan orang-orang dibawahnya yang mengekangnya untuk memperjuangkan suatu tidak kebodohan yang tersembunyi dibalik kelambu kekayaan. mungkin yang salah itu bukan bentuk negara itu sendiri, namun sistem yang dijalankan oleh orang-orang yang mengaku-aku sebagai pemerintah.
saya bukan benci dengan sistem negara, saya hanya jengah!
import itu bukanlah suatu ancaman, selama kita masih bisa bertahan hidup dan berkembang kearah yang lebih baik dengan import, kenapa harus merasa terancam?
kita memiliki selera kita, tapi untuk suatu produk kita tak bisa memaksakan selera kita kepada masyarakat. produk yang kita miliki itu haruslah produk yang masih memiliki ciri khas selera kita namun harus juga disesuaikan dengan keinginan masyarakat. kita harus bisa memprediksi keinginan masyarakat. berfikirlah dari sisi lain, sisi yang kita tidak bisa lihat secara langsung. perkuat produk kita, dengan inovasi yang tidak norak. mungkin masyarakat kita itu norak yang memiliki selera norak, maka produk mereka pun norak. namun tidak semuanya norak, mungkin mereka norak karena tidak memiliki kemampuan atau mereka belum pernah melihat produk yang tidak norak. maka kita harus merubah selara pribadi dulu supaya tidak norak, sehingga bisa menghasilkan produk yang tidak norak.
masyarakat kita itu terlalu rendah hati , hingga terlalu rendah dan diinjak-injak.
tapi bagaimana cara ketika kita diinjak kita bisa memegang kaki yang menginjak lalu menjegal dan menjatuhkannya,namun ita tetap bisa berseri dan memperlihatkan senyuman termanis.
setiap kelompok harus bisa menemukan cara masing-masing untuk melakukannya. keluar dari pola pikir masyarakat pada umumnya. quantum leap ! willingness to change !
No comments:
Post a Comment